Saturday, 18 February 2012

Puisi Ibu Tercinta: Engkau Hebat Ibu

Puisi Ibu Tercinta - Puisi adalah salah satu bentuk ekpresi dari apa yang kita pikirkan, lihat, rasakan, perhatikan, agungkan dan kita sarankan. Puisi juga bisa diberikan kepada Ibu yang sudah mengasuh kita dari kecil hingga besar.

Contoh puisi ibu dibawah ini bisa anda jadikan sebagai sumber inspirasi untuk bisa membuat puisi kepada ibu tercinta. Puisi tentang ibu yang mencerminkan betapa hebatnya seorang ibu dalam kehidupan kita.

puisi ibu tercinta
Silahkan lihat puisi ibu hebat dibawah ini:
Engkau Hebat Ibu

Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam


Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku

Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga

ibu
tlah kau hujamkan matamu
tuk menentang sang surya
tlah kau hentakan kakimu
tuk menindas bumi
tlah kau mantapkan hatimu
tuk taklukan sang waktu

ibu
tlah kau luangkan begitu banyak waktu
hanya tuk menjaga ku
tlah kau hempaskan kepentingan mu
hanya tuk mengurusku

ibu.
remuk hati ini......melihat mu menangis
hancur raga ini melihatmu terluka
mati raga ini bila kau tiada

Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu

Itulah koleksi puisi ibu yang bisa anda berikan kepada ibu anda. Memang, pengorbanan seorang ibu tidak ada duanya. Betapa besar kasih sayang seorang ibu kepada kita semua. Semoga puisi ini menjadi sumber inspirasi anda. Lihat juga puisi sahabat pada postingan sebelumnya.

No comments:

Post a Comment